Tuesday, May 27, 2014

Kuliner di Cepu

Awal pertama kali datang ke Cepu, kesan pertama tersirat adalah akan tersiksa selama satu bulan kedepan. Entah apa yang menarik dari kota Cepu ini, kotanya relatif kecil teringat pengalaman KKN sewaktu kuliah dulu dengan fasilitas seadanya.

Mencoba untuk mengusir rasa bosan selama menempuh pendidikan migas di Cepu, saya mencoba untuk menjelajahi wisata kuliner di Cepu. Awal pertama adalah mencoba jajanan disekitar asrama vyatra akamigas.

#1 Wedang Ronde
Wedang Ronde ini terletak di depan asrama vytra, rasanya kurang terasa lebih seperti hambar apabila di bandingkan ronde alketeri Bandung, tapi untuk sekelas jajanan pinggir jalan semangkuk ronde seharga Rp 4.000 ini sudah cukup untuk menemani saya disetia malam bersama teman teman sebelum melaksanakan apel malam.

#2 Nasi Uduk
Mencoba mengeksplor lebih jauh kawasan asrama, ternyata terdapat pasar yang menjajakan berbagai macam makanan pinggir jalan. Saat itu yang menarik hati saya adalah salah satu nasi uduk yang berada dekat Hotel Nasional yang terlatak di paling ujung jalan dari sekian banyak tukang ayam goreng yang berjualan. Ayam yang digunakan adalah ayam kampung di goreng kremes di dampingi sambel merah biasa. Dengan harga Rp. 22.000, rasanya cukup sekali saja untuk singgah disini

#3 Nasi Pecel Ayam Depan Indomaret Vyatra
Ketika sudah bosan dengan makan malam di asrama, dan malas untuk keluar jauh untuk mencari makan, saya akan  berkunjung kesini. Nasi Pecel/Penyet Ayam ini mengingatkan makan siang pada saat kuliah, walaupun tetap Nasi Pecel Ayam di Bandung jauh lebih enak dibandingkan disini walaupun sama untuk sekelas jajanan pinggir jalan. Tetapi untuk rasa sudah cukup mengobatinya bosanya lidah, minta saja untuk dibuatkan sambal sedikit pedas agar sedikit menggigit rasanya. Nasi Ayam Paha ditambah penyet terong cukup di bayar Rp. 15.000,-

#4 Tahu Lontong Bu Sabar

Sejujurnya saya baru pertama kali mencoba yang namanya Tahu Lontong, mirip seperti kupat tahu di bandung yang menggunakan bumbu kacang. Tetapi tahu lontong disini ditambahkan dengan telur dadar dan bumbu kacang yang digunakan sedikit berbeda, lebih terasa manis dan gurih. Keseluruhan perpaduannya terasa pas di lidah, apalagi minta dibuatkan sedikit pedas. Tahu Lontong ini pas sekali menjadi teman makan di malam hari.

#5 Lontong Opor Ayam Pak Pangat (Jl. Lapangan Terbang)

Beberapa hari di Cepu, akhirnya saya menemukan makanan yang sangat berbeda dan khas dari semua makanan yang pernah saya coba. Opor ayam makanan yang sering dimasak pada hari Lebaran, tetapi opor ini jauh sekali berbeda dengan opor ayam yang sering di buat di rumah saat lebaran, dapat saya bilang ini adalah opor terenak yang pernah saya coba. Sedikit berlebihan memang, tetapi perpaduan ayam kampung yang lembut, kuah santan dan minyak yang meresap gurih, serta butiran cabe rawit khas cepu yang mengigit bibir dan lidah sangatlah menggoda. Perpaduan yang sangat pas disantap dengan lontong dan kerupuk. Suapan pertama sungguh terasa menggoda dan kemudian tidak terasa badan bercucuran keringat menikmati opor ayam ini.

Sebagai informasi, 1 porsi tidaklah cukup, perlu di tambah 1 porsi lagi baru dikatakan pas untuk perut dan mengobati rasa penasaran. Karena kita tidak bisa sembarangan datang ke opor ayam ini apalagi di hari libur, mereka membuatnya terbatas dan sesuai dengan pesanan saja. Sebaiknya satu hari sebelum datang kita sudah melakukan pemesanan.

Untuk kenikmatan dan perjuangan mendapatkan  opor ayam ini diperlukan biaya/harga yang sangat murah. 2 porsi lontong opor cukup dengan Rp. 20.000 saja, ditambah kerupuk dan es teh manis cukup menghabiskan 25.000-30.000 per orang.

Sungguh menggoda memang opor ini.
 
#6 Sate Ayu - Sate Kambing

Letak Sate Ayu ini cukup jauh, 10 menit dari kota Cepu ke arah Bojonegoro. Pada saat itu saya datang sekitar jam 10 pagi tepat pada saat rumah makan ini buka. Kedatangan saya saat ini bersamaan dengan pengiriman kambing muda dari peternak, 3 ekor kambing baru diturunkan dari atas truck, sehingga menurut saya pemilik rumah makan ini menggunakan selalu daging segar.

Harga yang ditawarkan rumah makan ini cukup murah, 1 porsi 10 tusuk di hargai Rp. 30.000 dan 1 mangkok gule kambing di hargai 13.000, porsi ini cukup untuk disantap oleh 2 orang.

Untuk rasa saya bisa bilang tidak ada yang spesial apabila dibandingkan dengan sate kambing yang bayak di jajankan di Bandung dan Jakarta, tetapi untuk di Cepu patut saya berikan acungan jempol karena susah sekali untuk mencari sate kambing disini.

#7 Ayam Kremes Pak Kumis (Taman Seribu Lampu)
Apabila bertanya pada Google tentang kuliner Cepu, pasti diantara beberapa review ada yang menyarankan untuk makan ayam goreng kremes ini. Dibayangi rasa penasaran tersebut akhirnya di hari-hari terakhir sebelum meninggalkan Cepu, saya memaksakan untuk mencoba ayam goreng ini.

Dengan harga Rp. 17.000 (ayam kampung) + Nas Putih untuk ukuran Cepu sudah cukup enak karena tidak ada pilihan lain. Bumbu cukup meresap sampai dengan daging, tetapi untuk keremesnya bagi saya kurang menggoda, selain itu sambalnya lebih terasa seperti saos. Untuk sambal sendiri saya lebih suka dengan sambal di tukang pecel ayam dan nasi uduk di atas.

#8 Lain-Lain
Masih banyak makanan di Cepu yang belum sempat saya coba seperti Nasi Pecel, Mie Ayam, Rawon, Soto, dll. Susah sekali untuk menjelajahi cepu apabila tidak ada kendaraan pribadi.

semoga informasi ini dapat berguna bagi pendatang yang singgah di Cepu - Kota Minyak.

Saturday, January 7, 2012

Dokter Gigi di Bandung

Tak terasa umur saya sudah 22 Tahun 11 Bulan, dan baru sekarang saya merasakan yang namanya sakit gigi. Rasa di rasa ternyata lagu "Lebih Baik Sakit Gigi daripada Sakit Hati" bagi saya kurang bisa dimengerti, karena setelah saya mengalami Sakit Gigi, sungguh tersiksa batin ini, tidak hanya bagian gigi saja yang sakit, rasa sakit menjalar dari kaki hingga kepala, pada akhirnya saya berkesimpulan "Lebih baik Sakit Hati daripada Sakit Gigi" (walaupun sebenernya saya tidak tau sakit hati Hati yang sudah termasuk stadium 4 itu rasanya seperti apa?)

Saya ga tau kenapa gigi ini akhirnya berlubang, cukup besar seperi kawah Tangkuban Perahu. Mungkin penyebabnya adalah hobi makan saya dan suka yang manis manis (seperti kamu). Cukup tersiksa ketika Lubang tersebut berada di KIRI dan di KANAN, mimpi apa saya semalem bisa kesiksa seperti ini. Dengan lubang yang berada di posisi LAKNAT itu membuat pilihan makan hanya ada dua, di kunyah pake gigi depan (gimana cara?) atau langsung telan. Saya lebih memilih mengurangi porsi dan memilih makanan yang lembut (katanya pilihannya cuman dua??). Saya ga mau setiap makan manyun-manyun karena kesusahan mengunyah makanan di gigi depan. Tetapi dari sekian banyak penderitaan Sakit Gigi, ada hikmah positif yang saya dapat ambil, saya turun 4 KG karena sakit gigi (Alhamdulillah).. Sungguh berkah memang..

Akhirnya saya memberanikan diri ke dokter (memberanikan diri ke orang tua minta uang lebih tepatnya.red).. Tapi seperti biasa, sebelum minta uang saya harus survey Dokter Gigi mana yang Bagus di Bandung.. Yang pasti Dokter Gigi yang paling Bagus teorinya di dunia ini cuman satu, semua orang juga tau siapa dia.. Ya Tepat drg. GOOGLE yang serba tau..

Melakukan beberapa riset kecil, sepertinya semua dokter gigi itu sama. Tinggal pilih mau yang praktek di Rumah Sakit atau yang praktek di Rumah dokternya, dari dua pilihan ini kalo pilih yang di Rumah Sakit biasanya ngantrinya cukup panjang dan lama. Akhirnya saya memilih yang praktek dirumah dokternya tetapi mempunya rekomendasi dari Rumah Sakit. Searching di GOOGLE ternyata munculah nama Drg. Taufik, dari beberapa testi di Internet dokter ini banyak mendapatkan acungan jempol, beliau praktek di Rumah Sakit dan rumahnya di Sarijadi. Saya pun berusaha untuk mencari beliau, dengan membawa uang secukupnya saya menyiapkan mental pergi ke Dokter Gigi..

Entah kenapa ketika berada di depan rumah prakteknya saya tidak berani masuk kesana. Diem dulu di depan rumahnya, liat kedalam bentar (banyak orang, penuh)...... trus saya jalan lagi pake motor.. Mikir dan berpikir saya muter lagi ke rumahnya, pas mau parkir saya tetap tak berani masuk. Terlalu banyak ketakutan masuk ke dokter gigi, bukan karena sakitnya tapi saya paling ga kuat denger suara bor yang menyentuh gigi.. LINU bukan main, sama saja penyiksaan itu.

Beberapa kali saya muter-muter di sekitar rumahnya untuk memberanikan diri masuk. Saya malah kepikiran untuk jalan-jalan keliling kota Bandung, meredakan suasana hati sambil tetap mencari keberanian diri..

Sarijadi-Dago-UNPAD-Merdeka-Riau-Aceh-Belitung-Jawa, sungguh aneh memang hobi saya kalo lagi GALAU, keliling naik motor kemana saja angin membawa..

Ketika lewat jalan NATUNA, saya teringat Dokter Gigi langganan Ibu saya sebelum pindah ke Lampung, namanya Drg. Jusuf. Entah kenapa, ada magnet apa yang membawa saya kesana. Ketika sampei di depan rumahnya, saya langsung parkir dan masuk. Ketemu suster, nanya dokternya ada, di jawab ada dan kosong, saya langsung masuk. (HEBAT)

dokternya sepertinya suka bercanda, dan dia dokter yang berasal dari militer, ngeliat di dindingnya banyak foto beliau waktu muda pake seragam..

Kurang lebih 40 menit di dalam ruang, sang dokter men-servis gigi saya.. Proses untuk menambal gigi ini butuh waktu 3-4x datang, dikarenaka saraf gigi saya sudah kena..

Pada awalnya saya kaget dengan tarif yang diberikan untuk menambal kedua gigi ini hingga selesai, tetapi pada akhirnya saya tau itu adalah tarif standar seorang drg SENIOR..

tidak apa-apa lha, yang penting sembuh dan bisa makan enak lagi, sekarang baru tambal sementara aja udah bisa makan daging.. Tidak diragukan lagi kemampuan dokter ini..

PS : Tulisan ini di tulis secara subjektif dari apa yang saya alami.. Rezeki dokter sudah ada yang ngatur, saya ga tau kenapa bisa tiba-tiba berbelok ke dokter langganan ibu saya.. hahahaha.. Yang jelas yang saya tau ke dua dokter gigi diatas, mempunyai rekomendasi acungan jempol..

Monday, August 10, 2009

Radian Computer @ Kandaga

Siapa yang punya pikiran seperti ini, "Kepercayaan membuat konsumen lebih puas"? Saya membuat blog ini sebagai share saja ke masyarakat umum kalo saya percaya dengan toko ini.

Beberapa minggu yang lalu, komputer saya mulai bermasalah.. Penyebabnya saya sudah tau, yaitu batrei cmos yang sudah lemah, bahkan untuk booting window pun harus menggunakan CD.. Tetapi karena kesibukan saya akhir-akhir ini, untuk mengganti batrei cmos pun tidak pernah sempat .

Dan ketika hari sabtu, terjadi lha semua hal yang ditakutkan.. komputer benar-benar sudah tidak bisa masuk window. Mana saya lupa masih menyimpan data yang sangat penting di My Documnet. Mencoba dengan mengganti batrei Cmos, tetapi tidak ada perubahan. Akhrinya kesimpulan awal saya sebagai orang awam batrei cmos tidak mempengaruhi window.. (ga tau juga ketang)

Saya bingung, mau servis dimana? Apalagi ini hari sabtu, besoknya (minggu) saya minta dianter teman, takut ditipu kalo orang awam belanja elektronik sendirian. Sialnya teman saya ini, cuman bisa nemenin sore saja. Dalam pikiran saya, "toko apa yang hari minggu buka sampe malem?", Pasarah akhirnya saya hanya bisa servis komputer pada hari senin dengan mengorbankan waktu yang sudah direncanakan.

Jam 5 sore (minggu) temen saya nelepon dan siap mengantarkan saya. walaupun awalnya ragu, akhirnya saya sepakat untuk mencoba pergi, teman saya bilang kalo toko langganannya buka sampe jam 7 malam dan selalu melayani setiap pelanggan yang datang.

Oke jam 06.30 kita nyampe di KANDAGA COMPUTER CENTER, di jalan A. Yani, sebagian toko sudah tutup. Toko langganan temen saya terletak di belakang, di gedung GORnya. namamya Radian Computer. Ketika saya masuk, pegawainya sudah membereskan etalase yang ada. Temen saya tetep saja masuk, dan bertanya kepada kang dadan selaku owner radian. ternyata dia kenal dengan owner disini. Langsung ditanya apa keluhan saya tentang komputer, saya bilang ini komputer tahun 2004 sudah tua sekali, batrei cmos baru diganti td pagi, tetapi window tetep eror. Kemudian Kang Dadan menyuruh pegawainya untuk memeriksanya, monitor yang sudah di beresakan sama pegawainya dikeluarkan kembali. Dan komputer saya dicek, asalnya keinginan saya hanya mau di selamatkan datanya saja biarlah saya sendiri yang instal OS di rumah (zaman sekarang susah banget minta instal OS, harus window resmi).

Waktu dia liat dalemnya, temen saya bilang kamu punya budget berapa kalo mau di upgrade, karena saya cuman bawa 750ribu, saya bilang saja segitu. terus sama kang Dadan di buatkan catetan up grade spec nya.

Akhirnya karena duit terbatas, kang dadan menyarankan menggunakan AMD. saya tidak kebaratan karena komputer ini hanya untuk menyelesaikan pekerjaan sederhana saja. (pikiran saya sebagai awam intel itu nomor satu) Saya hanya minta kalo diganti, harus bisa bertahan untuk dapet di upgrade lg 5 tahun kedepan. Kang dadan bilang komputer saya sudah cukup lama, kalo mau diupgrade harus langsung sepaket MB, processor, dan memory.
Dia membuat spec seperti ini :
  • MB : Elite A 780 Black (ATI A780 HD3200, 940,PCIex,Sc,Lan)
  • Processor : Sempron Am2 LE 1150
  • Memory : DDR2 1 GB (merek lupa lagi, tapi termasuk merek top setara corsair)
Total sebenarnya : Rp. 1.180.000
Kedepannya saya mau mengganti processor ke Athlon 64 X2 7850 BE dan menambah memory menjadi 4 GB. (tunggu ada uangnya)

Dengan menukar komputer saya yang keadaannya sudah rapuh
  • MB : Asus P4B533
  • Processor : P4 d 2,4 (512)
  • Memory : DDR Visipro 512
  • VGA : Ati 9100 (lupa lagi merk jelasnya)
Dia menyarankan AMD karena untuk upgrade kedepannya lagi, jauh lebih murah (sesuai dengan keuangan saya) seperti mengganti processor di kemudian hari. Saya tidak tau apakah harga ini mahal atau murah, mungkin kalo murah karena temen saya kenal dengan ownernya dan/atau memang kenyataan kalo tokonya memang murah, tapi kalo lebih mahal pun saya tidak kecewa. Karena dengan pelayannya dan penjelasannya dari toko ini saya sebagai orang awam merasa percaya terhadap toko ini, akhirnya yang semula saya mau pindahin data saja malah mengupgrade komputer dengan harga yang memuaskan (pendapat pribadi).

Kalo ke toko komputer biasanya cuman bisa jual saja, kita ngasih spec dia ngasih harga, kalo cocok baru deal. Kalo di Radian, pendapat pribadi saya : kalo kita minta dia akan membuat spec ke 2 yang mungkin lebih bagus dan cocok untuk pertimbangan (sebagai orang awam teknologi harus berani bertanya) dan disertai penjelasannya (pelayanannya), nah ditoko ini saya mendapatkan hal itu.

Harga tidak akan pernah sebanding dengan kepercayaan itu prinsip saya. Saya tidak suka dengan toko yang hanya memberi harga murah tapi pelayanan menyesuaikan harga juga.

Nilai plus saja buat radian, share di blog untuk ungkapan terimakasih atas pelayanan serta penjelasannya.

Monday, April 20, 2009

Buat SIM C Jalur Resmi di Cimahi

Sim C saya sudah habis masa berlakunya sejak bulan Februari, sebelumnya saya buat SIM (nembak) di Bandung, tapi sekarang mau perpanjang disana ga punya KTP bandung, pas mau mutasi ke cimahi data tanggal lahir di KTP sama SIM berbeda, sehingga saya di anjurkan untuk membuat SIM C baru..

Saat ini untuk menembak SIM cukup susah (banyak pengawas), lebih baik jalur resmi walaupun itu bukan menjadi alasan saya sekarang untuk memakai jalur resmi. Saya penasaran bagaimana caranya kalo buat SIM menggunakan jalur resmi (dan ada alasan lain)..

Pertama saya berangkat dari rumah jam 8 pagi untuk menghindari antri disana, saya membawa uang Rp.250.000 untuk berjaga-jaga.. Sesampainya disana tempat pembuatan SIM sudah cukup ramai. saya langsung datang ke loket 1 untuk pendaftaran (dan bertanya tentang mutasi). Setelah itu saya, disuruh untuk membeli map (Rp. 1.000). Foto copy KTP (Rp.500) kemudian langsung menuju tempat pengambilan sidik jari, disana dikenakan biaya Rp.5.000.. Setelah mengambil sidik jari saya langsung menuju keruangan test kesehatan, disana kita hanya di tanya berat dan tinggi badan dan di test buta warna, dikenakan biaya Rp.15.000..

Proses diatas dilakukan relatif cepat hanya 30 menit saja, kemungkinan karena belum terlalu ramai. Setalah melengkapi berkas di atas, kita kembali menuju loket pertama untuk menyerahkan berkas yang sudah dimasukan ke dalam map. Kemudian di suruh membayar ke loket pembayaran Rp.75.000 untuk permohonan SIM baru. Setelah itu, kita menyerahkan map dan bukti pembayaran ke loket nomor 2.

Beberapa saat kemudian, nama kita akan di panggil untuk mengikuti ujian teori. Ujian teori dilakukan bersamaan dengan pemohon SIM lainnya (ada yang menggunakan komputer) maupun tertulis).. Menurut saya ujian tori relatif mudah hanya mengisi 30 soal, penilaian dilakukan saat itu juga.. Setelah dinyatakan lulus, saya dipersilakan menunggu di loket ujian praktek. Setlah nama kita di panggil dan di berikan map kemabli, kita diminta menuju ke tempat ujian praktek dilaksanakan. disana kita menyerahkan berkas itu kembali.

Pada saat ujian praktek, sebelumnya ada 2 orang yang melakukan ujian praktek, terlihat memang mudah, tetapi kenapa semuanya gagal..? Setelah saya di berikan arahan oleh instrukturnya, saya di beri 1x kesmpatan untuk mencoba, ternyata memang relatif sulit padahal saya sudah 5 tahun menggunakan motor.. Kesempatan ke 2 saya ternyata gagal lagi.. dalam ujian praktek, kita di haruskan melakukan
  1. melewati patok gank
  2. melewati patok zig zag
  3. melewati patok angka 8
  4. bulak-balik
Diperboleh menggunakan motor sendiri, dan ternyata itu pun masih sulit.. Dikarenakan gagal, saya diberi kesempatan untuk mengikuti ujian praktek ulang 1 minggu kemudian.. Ujian praktek di beri kesempatan hingga 2x, setelah itu maka kita harus mengulang dari awal kembali..

Tips : pada saat pendaftaran bawalah uang pas, (biasanya ga ada uang kembalian)
  1. Map Rp.1.000
  2. Foto Copy KTP Rp.500
  3. Cap Sidik Jari Rp.5.000
  4. Cek Kesehatan Rp.15.000
  5. Pendaftaran Permohonan SIM baru Rp.75.000
  6. Total Biaya Rp.96.500
Pada saat ujian praktek pergunakan gigi 2 (tergantung kemampuan juga) , harus tenang jangan grogi, jangan malu dengan penonton karena yang lain pun belum tentu bisa melakukan hal tersebut

Datanglah lebih pagi menghindari antrian panjang. saya hanya membutuhkan kurang lebih 2 jam sampai dengan ujian praktek selesai.

Thursday, April 16, 2009

Mande Kanduang - Masakan Padang di Bandung

Rasa : *****(5)
Tempat : **(2)
Harga : ****(4)

"Masakan Padang gurih dan pedas di Bandung"

Mande Kanduang (bener ga ya nulisnya?).. warung nasi padang yang letaknya di depan UNPAD dipatiukur, lebih tepatnya di Pangdam "Pangkalan Damri".. Kalo siang, penuh banget yang mau makan disini atau yang mau di bungkus, yang jelas banyak orang padangnya..

Menurut saya pribadi, ini salah satu masakan padang murah meriah terenak di bandung. saya sendiri belum tau masakan padang yang asli tuh kaya gimana? Yang saya tau masakan padang di Mande rasanya masih pedas dan berminyak beda dengan warung padang lainnya di bandung yang rasanya udah tercampur dengan rasa sunda (manis/pedas rawit). atau kadang masakan padang yang cuman pedes aja, padang yang cuman gurih aja..

Rasa masakan disini gurih dan pedas serta berminyak (semua rasa kumplit).. Ayam bakar, rendang, paru, kikil, ikan, cingcang, dll.. wih rasanya mak nyus banget.. kalo udah 1 bulan ga kesini pasti ngidam..
nasi plus lauk dan kuahnya bwat kita ngiler dengan ngeluarin duit 10ribu untuk kikil, di jamin kenyang dan berkeringat bagi yang tidak terbiasa.. untuk mahasiswa seperti saya, paling maksimal 1 minggu sekali saja makan disini.. (karena terbatas keuangan) hahaha

Untuk tempatnya, karena dekat dengan pangkalan damri, jelas kadang ada bau oli/bensin, karena deket solokan tempat nyuci piring, kadang bau ga sedap juga ada (comberan)..
yang jelas kalo saya makan disini, saya duduk agak depanan, biar udara rada terbuka..