Sim C saya sudah habis masa berlakunya sejak bulan Februari, sebelumnya saya buat SIM (nembak) di Bandung, tapi sekarang mau perpanjang disana ga punya KTP bandung, pas mau mutasi ke cimahi data tanggal lahir di KTP sama SIM berbeda, sehingga saya di anjurkan untuk membuat SIM C baru..
Saat ini untuk menembak SIM cukup susah (banyak pengawas), lebih baik jalur resmi walaupun itu bukan menjadi alasan saya sekarang untuk memakai jalur resmi. Saya penasaran bagaimana caranya kalo buat SIM menggunakan jalur resmi (dan ada alasan lain)..
Pertama saya berangkat dari rumah jam 8 pagi untuk menghindari antri disana, saya membawa uang Rp.250.000 untuk berjaga-jaga.. Sesampainya disana tempat pembuatan SIM sudah cukup ramai. saya langsung datang ke loket 1 untuk pendaftaran (dan bertanya tentang mutasi). Setelah itu saya, disuruh untuk membeli map (Rp. 1.000). Foto copy KTP (Rp.500) kemudian langsung menuju tempat pengambilan sidik jari, disana dikenakan biaya Rp.5.000.. Setelah mengambil sidik jari saya langsung menuju keruangan test kesehatan, disana kita hanya di tanya berat dan tinggi badan dan di test buta warna, dikenakan biaya Rp.15.000..
Proses diatas dilakukan relatif cepat hanya 30 menit saja, kemungkinan karena belum terlalu ramai. Setalah melengkapi berkas di atas, kita kembali menuju loket pertama untuk menyerahkan berkas yang sudah dimasukan ke dalam map. Kemudian di suruh membayar ke loket pembayaran Rp.75.000 untuk permohonan SIM baru. Setelah itu, kita menyerahkan map dan bukti pembayaran ke loket nomor 2.
Beberapa saat kemudian, nama kita akan di panggil untuk mengikuti ujian teori. Ujian teori dilakukan bersamaan dengan pemohon SIM lainnya (ada yang menggunakan komputer) maupun tertulis).. Menurut saya ujian tori relatif mudah hanya mengisi 30 soal, penilaian dilakukan saat itu juga.. Setelah dinyatakan lulus, saya dipersilakan menunggu di loket ujian praktek. Setlah nama kita di panggil dan di berikan map kemabli, kita diminta menuju ke tempat ujian praktek dilaksanakan. disana kita menyerahkan berkas itu kembali.
Pada saat ujian praktek, sebelumnya ada 2 orang yang melakukan ujian praktek, terlihat memang mudah, tetapi kenapa semuanya gagal..? Setelah saya di berikan arahan oleh instrukturnya, saya di beri 1x kesmpatan untuk mencoba, ternyata memang relatif sulit padahal saya sudah 5 tahun menggunakan motor.. Kesempatan ke 2 saya ternyata gagal lagi.. dalam ujian praktek, kita di haruskan melakukan
Tips : pada saat pendaftaran bawalah uang pas, (biasanya ga ada uang kembalian)
Datanglah lebih pagi menghindari antrian panjang. saya hanya membutuhkan kurang lebih 2 jam sampai dengan ujian praktek selesai.
Saat ini untuk menembak SIM cukup susah (banyak pengawas), lebih baik jalur resmi walaupun itu bukan menjadi alasan saya sekarang untuk memakai jalur resmi. Saya penasaran bagaimana caranya kalo buat SIM menggunakan jalur resmi (dan ada alasan lain)..
Pertama saya berangkat dari rumah jam 8 pagi untuk menghindari antri disana, saya membawa uang Rp.250.000 untuk berjaga-jaga.. Sesampainya disana tempat pembuatan SIM sudah cukup ramai. saya langsung datang ke loket 1 untuk pendaftaran (dan bertanya tentang mutasi). Setelah itu saya, disuruh untuk membeli map (Rp. 1.000). Foto copy KTP (Rp.500) kemudian langsung menuju tempat pengambilan sidik jari, disana dikenakan biaya Rp.5.000.. Setelah mengambil sidik jari saya langsung menuju keruangan test kesehatan, disana kita hanya di tanya berat dan tinggi badan dan di test buta warna, dikenakan biaya Rp.15.000..
Proses diatas dilakukan relatif cepat hanya 30 menit saja, kemungkinan karena belum terlalu ramai. Setalah melengkapi berkas di atas, kita kembali menuju loket pertama untuk menyerahkan berkas yang sudah dimasukan ke dalam map. Kemudian di suruh membayar ke loket pembayaran Rp.75.000 untuk permohonan SIM baru. Setelah itu, kita menyerahkan map dan bukti pembayaran ke loket nomor 2.
Beberapa saat kemudian, nama kita akan di panggil untuk mengikuti ujian teori. Ujian teori dilakukan bersamaan dengan pemohon SIM lainnya (ada yang menggunakan komputer) maupun tertulis).. Menurut saya ujian tori relatif mudah hanya mengisi 30 soal, penilaian dilakukan saat itu juga.. Setelah dinyatakan lulus, saya dipersilakan menunggu di loket ujian praktek. Setlah nama kita di panggil dan di berikan map kemabli, kita diminta menuju ke tempat ujian praktek dilaksanakan. disana kita menyerahkan berkas itu kembali.
Pada saat ujian praktek, sebelumnya ada 2 orang yang melakukan ujian praktek, terlihat memang mudah, tetapi kenapa semuanya gagal..? Setelah saya di berikan arahan oleh instrukturnya, saya di beri 1x kesmpatan untuk mencoba, ternyata memang relatif sulit padahal saya sudah 5 tahun menggunakan motor.. Kesempatan ke 2 saya ternyata gagal lagi.. dalam ujian praktek, kita di haruskan melakukan
- melewati patok gank
- melewati patok zig zag
- melewati patok angka 8
- bulak-balik
Tips : pada saat pendaftaran bawalah uang pas, (biasanya ga ada uang kembalian)
- Map Rp.1.000
- Foto Copy KTP Rp.500
- Cap Sidik Jari Rp.5.000
- Cek Kesehatan Rp.15.000
- Pendaftaran Permohonan SIM baru Rp.75.000
- Total Biaya Rp.96.500
Datanglah lebih pagi menghindari antrian panjang. saya hanya membutuhkan kurang lebih 2 jam sampai dengan ujian praktek selesai.